5 Hal yang Ayah Perlu Lakukan untuk Memperlancar Proses Menyusui

Menyambut kehadiran buah hati adalah momen besar dalam kehidupan sebagai orangtua. Banyak hal baru yang harus dipelajari dan dikuasai, penyesuaian di sana-sini, dan tentu saja, kurang tidur. 

Salah satu yang cukup menyita perhatian orangtua baru adalah ketika ayah dan ibu memutuskan memberikan ASI kepada si buah hati. Akan ada banyak sekali hal yang harus dipelajari, bukan hanya oleh ibu namun juga ayah. Perjalanan menyusui yang kerap kali tidak mudah, sudah tentu membuat peran dan dukungan ayah menjadi amat penting. 

Pengetahuan, wawasan, antusiasme, serta dukungan penuh yang ayah berikan akan sangat berarti bagi para busui. Ayah bisa membantu ibu meningkatkan rasa percaya diri dan mendukungnya mengatasi masalah-masalah yang mungkin muncul. 

Meskipun aktivitas menyusui seolah menjadi hal eksklusif yang dilakukan ibu, tapi sebenarnya banyak cara ayah bisa lakukan untuk mendukung ibu selama masa menyusui ini. Yuk, mari kita cari tahu bersama!

4 Hal Penting yang Ayah Perlu Ketahui Tentang ASI

Mungkin ayah sering bingung harus mulai dari mana untuk mendukung dan membantu ibu kala menyusui. Knowledge is power. Berdayakan diri ayah dengan berbagai pengetahuan dan seluk beluk laktasi dimulai sejak masa kehamilan. 

Calon ayah dan ibu dapat mengikuti kelas laktasi, belajar dari buku maupun youtube mengenai laktasi, bahkan konsultasi dengan konselor laktasi. Ada beberapa hal penting yang perlu para ayah ketahui terkait menyusui:


1. ASI memiliki nutrisi dan gizi yang dibutuhkan oleh bayi. ASI dapat melindungi bayi dari berbagai penyakit, mengurangi resiko penyakit tertentu pada ibu menyusui, praktis dan hemat.

2. Menyusui butuh waktu. Menyusui bisa di mana saja, berlangsung sekitar 10 menit sampai 1 jam. Bagi bayi baru lahir, mereka dapat menyusu sebanyak 8-12 kali per hari. 

Proses menyusui perlu dipelajari dan tidak selalu mudah. Mengetahui posisi pelekatan yang baik, bagaimana cara untuk latch on (posisi ketika bayi menyusu dengan mulut melekat pada payudara ibu) merupakan dua komponen utama. 

3. Beberapa permasalahan yang biasa dihadapi seputar menyusui antara lain: supply ASI yang kurang atau melebihi kebutuhan bayi, manajemen ASI perah, bayi menolak menyusu langsung, masalah perlekatan saat menyusui, bayi menggigit puting, puting lecet, luka, infeksi, atau mastitis. Jika istri mengalami masalah dalam menyusui, segera hubungi bidan, dokter, atau konselor laktasi. Mereka dapat membantu busui mengatasi permasalahan laktasi.

Kali Pertama Menyusui, Ayah Bisa Bantu Ibu dengan Lakukan Hal Berikut

Jika ini adalah kelahiran anak pertama, ini adalah pengalaman pertama bagi istri untuk menyusui. Beberapa bayi dapat dengan mudah melakukan perlekatan dan menyusu dengan lancar. Namun ada juga bayi yang sulit menyusu dan sulit melekat dengan baik. 

Di masa awal setelah persalinan, banyak hal yang terjadi pada istri. Ia masih dalam masa pemulihan, namun perlu mempelajari berbagai sinyal dari bayi kapan bayi ingin menyusu, ganti popok, atau tidur. Ia juga perlu belajar bagaimana cara menyusui dengan baik. Semua itu perlu dilakukan dalam kondisi kurangnya istirahat. 

Beberapa hal yang dapat ayah lakukan untuk mendukung kesuksesan menyusui antara lain:

1. Bantu ibu beradaptasi

Ini adalah pertama kalinya ibu belajar bagaimana menggendong bayi, bagaimana cara menyusui dan bagaimana posisi yang nyaman untuk Ibu dan bayi. Ibu akan membutuhkan banyak benda seperti bantal atau guling untuk membuatnya lebih nyaman. Ayah bisa bantu ibu mengatur bantal yang dibutuhkan dan memastikan ibu dan bayi sudah dalam posisi yang nyaman untuk menyusu. 

2. Dukung keputusan ibu untuk menyusui

Perjalanan menyusui bisa jadi sulit di hari-hari pertama. Jika istri dan suami memutuskan untuk menyusui secara eksklusif, komunikasikan hal ini kepada dokter. Ketika proses menyusui mengalami masa-masa sulit, ayah bisa membuat jadwal untuk konsultasi dengan konselor laktasi untuk membantu proses ini. Bukan menyerah pada keadaan. Hari-hari pertama merupakan critical moment untuk keberhasilan menyusui. 

3. Beri dukungan moral

Menjadi orangtua untuk pertama kalinya bisa jadi sangat overwhelming. Proses adaptasi yang tidak selalu mudah, dengan kondisi kurang tidur dan waktu istirahat, ditambah perubahan hormonal dan masa pemulihan yang dialami para ibu. Para ibu seringkali merasa down dan kecewa jika proses menyusui tidak berjalan semulus yang diharapkan. 

Dalam situasi ini, dukungan dan penguatan dari ayah akan sangat berarti. Ingatkan ibu mengapa ia memutuskan untuk menyusui, hargai semua usahanya, dan rayakan keberhasilan kecil yang diraih. Ketika ia merasa gagal, ingatkan keberhasilan yang pernah diraih tersebut. 

4. Bantu ibu dalam berbagai hal

Godaan untuk istirahat dan tidur sangat besar saat ibu sedang menyusui karena merasa tidak banyak yang bisa dilakukan para ayah. Namun ayah dapat membantu ibu dalam berbagai hal. Mengganti popok bayi, menggendong bayi setelah menyusu, menenangkan bayi ketika menangis, atau bermain dengan bayi. 

Ayah juga dapat lebih terlibat dalam tugas domestik seperti mencuci pakaian, membersihkan rumah, memasak, dan lain sebagainya. Jika ibu perlu menyiapkan ASI perah, ayah dapat membantu ibu dalam mencuci dan mensterilkan botol dan peralatan ASI perah atau bermain dengan bayi saat ibu pumping. 


5. Pastikan ibu cukup minum

Produksi ASI sangat ditentukan oleh asupan makanan dan minuman ibu. Pada umumnya para ibu sangat kelelahan dan kurang tidur, sehingga kurang memperhatikan diri mereka sendiri. Ayah dapat berperan dalam memastikan ibu cukup makan dan minum. Ayah juga dapat mengisi botol minum untuk ibu, memastikan ada cukup air minum dan makanan di dekatnya, dan sebagainya. 

6. Bantu ibu agar dapat beristirahat

Para ibu biasanya sangat kelelahan dengan banyak hal yang harus ia lakukan. Kelelahan yang dialami ibu dapat mempengaruhi produksi ASI. Ayah dapat berperan untuk membantu ibu istirahat dengan cukup. Biarkan ibu tidur siang, dan ayah dapat merawat bayi. Jadikan ini kesempatan untuk menciptakan bonding dengan si kecil. Ayah dapat bermain dengan si kecil, menggantikan popok, menidurkan, ataupun memandikan bayi. 

7. Mengetahui siapa yang dapat dihubungi saat dibutuhkan

Perjalanan menyusui seringkali tidak mudah, terlebih di masa-masa awal. Ada baiknya ayah memiliki daftar kontak yang dapat dihubungi jika mengalami kesulitan. Bisa dokter, klinik laktasi, konselor laktasi, dan sebagainya. Saat mengetahui kita memiliki support system yang kuat, proses menyusui akan lebih mudah.

Menyusui merupakan perjalanan luar biasa bagi orangtua. Berikan dukungan penuh dan hangat bagi ibu, apresiasi semua usaha, dan rayakan setiap keberhasilan kecil yang diraih. Ingat, sebagai orangtua, ayah dan ibu tim yang solid dalam proses menyusui.

Selamat merayakan Pekan ASI Sedunia dan  Happy breastfeeding!

Public & Government Relationship

Ikuti media sosial kami