Hari Diabetes Sedunia: Yuk, Kenali Diabetes Mellitus dan Cara Mencegahnya!

Tanggal 14 November selalu diperingati sebagai Hari Diabetes Sedunia. Penyakit diabetes ternyata masih menjadi permasalahan kesehatan di seluruh dunia. Indonesia bahkan menjadi salah satu negara dengan penderita diabetes terbanyak.
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, prevalensi diabetes di Indonesia berada di angka 10,9 persen dan diprediksi terus meningkat. Lalu sebenarnya apa itu penyakit Diabetes Mellitus dan bagaimana cara mencegahnya? Lemonilo mengundang dr Rizqii Nurdini untuk memberikan penjelasan lengkap seputar penyakit Diabetes Mellitus berikut.

Apa itu Penyakit Diabetes Mellitus?

Sumber: Freepik.com/photo by xb100
Dijelaskan dr Rizqii Nurdini, penyakit diabetes adalah gabungan dari beberapa penyakit metabolik yang ditandai dengan kelebihan kadar gula dalam darah. Penyebabnya adalah kekurangan insulin atau sebenarnya ada insulin, tetapi sel dalam tubuh tidak bisa merespon. Sehingga insulin tidak bisa bekerja dengan baik.

Apa pengaruh insulin terhadap penyakit Diabetes Mellitus?

Insulin berperan penting dalam penyakit Diabetes Mellitus. Menurut penjelasan dr Rizqii insulin adalah hormon yang dihasilkan oleh pankreas, yang tugasnya memasukkan gula atau glukosa ke dalam sel dari darah. Glukosa ini nantinya akan dipakai untuk aktivitas sel. Jika insulin tidak bisa bekerja dengan baik, maka akan terjadi kelebihan kadar gula dalam darah sehingga memunculkan banyak gejala. Demi bisa mudah dipahami, ada analogi terkait kerja insulin.
Diibaratkan banyak mobil di jalan yang akan masuk ke tempat parkir. Tetapi tempat parkir tersebut pintunya tertutup sehingga banyak mobil yang tak bisa masuk hingga menumpuk di jalan. Pintu tempat parkir yang tertutup inilah yang dianalogikan sebagai kinerja insulin. Sementara mobil di jalan dianalogikan sebagai kadar gula dalam darah.
banner consideration promotion bg blue

Apa saja tipe-tipe penyakit diabetes?

Sumber: Freepik.com/photo by jcomp
Ada dua tipe penyakit diabetes yang harus kamu ketahui. Yakni diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2. Diabetes tipe 1 adalah tipe dimana pankreas tidak bisa menghasilkan insulin. Bisa juga antara tidak ada insulin sama sekali atau sangat sedikit jumlahnya. Seringnya diabetes tipe ini menyerang anak-anak, tetapi tak menutup kemungkinan orang dewasa juga bisa terkena diabetes tipe 1.
Sementara diabetes tipe 2 adalah adanya resistensi insulin. Pankreas bisa menghasilkan insulin tetapi tubuh tidak sensitif pada insulin tersebut.

Benarkah penyakit Diabetes Mellitus tidak bisa disembuhkan?

Sayangnya, Diabetes Mellitus memang belum bisa disembuhkan secara total. Belum ada obat yang dapat memperbaiki sel penghasil insulin atau pankreas. Menurut dr Rizqii, selama ini obat-obat yang ada hanya membantu agar pankreas menghasilkan insulin lebih banyak, jika memang hanya menghasilkan sedikit insulin. 
Atau membantu tubuh merespon insulin. Itulah mengapa selama ini penderita diabetes butuh bantuan obat secara rutin. Namun, pasien diabetes bisa saja sehat, produktif, serta bebas gejala. Asal bersedia terus mengontrol kadar gula dalam darah di batas yang normal.

Bagaimana menjaga gula darah agar tetap stabil?

Sumber: Freepik.com/photo by rawpixel.com
Hal paling mudah yang bisa dilakukan adalah tetap menjaga pola hidup agar tetap sehat. Salah satunya dengan memilih makanan yang kadar gula darahnya rendah. Atau makanan yang memiliki kadar glikemik indeksnya rendah.
Glikemik indeks adalah kemampuan makanan untuk meningkatkan kadar gula dalam darah. Semakin tinggi, maka semakin cepat meningkatkan kadar gula darah. Itulah mengapa makanan jenis ini harus dihindari oleh penderita diabetes.
Kadar glikemik indeks dapat dikatakan rendah jika berkisar antara 0-50. Makanan yang biasanya memiliki kadar glycemix index yang rendah biasanya adalah makanan-makanan berserat seperti sayur-sayuran, kacang-kacangan, buah, atau dark chocolate.

Bagaimana melindungi keluarga dari penyakit Diabetes Mellitus?

Penyakit Diabetes Mellitus memang bisa diturunkan secara genetik. Namun di luar itu, gaya hidup dan pola makan juga bisa berpengaruh. Itulah mengapa pola hidup sehat bisa mulai dibiasakan dalam keluarga. Jika orang tua memiliki pola hidup tidak sehat, maka akan menurun kepada anak-anaknya.
Tak hanya pola makan, membiasakan olahraga juga penting untuk dilakukan. Jarang olahraga menyebabkan metabolisme tidak baik, sehingga bisa meningkatkan risiko diabetes. 
Selain itu, mulai membiasakan diri untuk memiliki waktu tidur yang cukup. Tidur adalah tempat istirahat badan. Banyak hormon yang bekerja dan sel yang beregenerasi setelah seharian bekerja selama waktu tidur.
banner decision halal bebas pengawet kategori mie bg lime green
Itulah penjelasan dr Rizqii Nurdini tentang penyakit Diabetes Mellitus. Semoga membantu memberi pengetahuan baru soal diabetes buat kamu ya. Yuk, mulai menerapkan gaya hidup sehat untuk menjalani hari esok yang lebih baik! 
Privacy Notice

Ikuti media sosial kami