Kenali Perbedaan Diet Keto dan DEBM Sebelum Menjalankannya

Diet adalah salah satu cara yang sering dilakukan oleh orang-orang untuk mendapatkan badan sehat dan berat ideal. Ada banyak jenis diet yang bisa dicoba, mulai dari metode sederhana hingga metode diet yang cukup rumit. Saat ini, metode diet keto dan DEBM banyak diterapkan oleh orang-orang karena terbukti mudah dan cepat dalam menurunkan berat badan. Sayangnya, banyak orang yang belum memahami perbedaan diet keto dan DEBM.

Pada prinsipnya, kedua jenis diet ini merupakan diet rendah karbohidrat yang mengharuskan untuk mengurangi asupan karbohidrat. Diet keto dan DEBM seringkali disalah pahami karena keduanya menggunakan konsep yang mirip. Faktanya, keto dan DEBM memiliki perbedaan yang cukup mencolok. Berikut perbedaan diet keto dan DEBM yang perlu Anda ketahui.

1. Asupan Karbohidrat

Meski sama-sama menggunakan prinsip diet rendah karbohidrat, keduanya menerapkan cara yang berbeda. Diet keto menetapkan aturan mengurangi atau menghindari segala jenis makanan yang memiliki kandungan karbohidrat termasuk sayuran dan makanan serta minuman yang memiliki kandungan gula tinggi.

Berbeda dengan diet keto, diet DEBM masih melonggarkan peraturannya dengan memperbolehkan asupan karbohidrat untuk masuk ke dalam tubuh. Meski dalam jumlah yang sedikit, tubuh tetap menerima asupan karbohidrat. Sumber karbohidrat utama seperti nasi bisa diganti dengan sayuran yang juga memiliki kandungan karbohidrat seperti wortel dan buncis.

2. Asupan Protein

Sama seperti karbohidrat, asupan protein pada diet keto dan DEBM juga memiliki porsi yang berbeda. Baik diet keto maupun diet DEBM, keduanya mengandalkan lemak sebagai asupan utamanya. Makanan dengan kandungan lemak tinggi seperti daging, keju, ayam, telur, dan lain sebagainya menjadi makanan yang sering dikonsumsi pada kedua metode diet ini.

Bedanya, diet keto hanya mengkonsumsi asupan protein dalam jumlah sedang, sedangkan diet DEBM lebih menyarankan untuk mengkonsumsi protein dalam jumlah yang banyak. Hal ini dikarenakan peran protein sebagai pengganti karbohidrat.

3. Jadwal Sarapan

Biasanya, diet sehat menganjurkan untuk tidak melewatkan sarapan di pagi hari. Hal ini dikarenakan sarapan sebagai pengisi energi untuk beraktivitas selama seharian. Namun, diet keto justru menetapkan aturan sebaliknya. Metode diet keto tidak memiliki jadwal sarapan, bahkan lebih menganjurkan untuk tidak melakukan sarapan.

Sebagai gantinya, diet keto menganjurkan untuk makan pada saat siang hari. Berbeda dengan diet keto, diet DEBM justru mewajibkan untuk tidak melewatkan sarapan di pagi hari. Bahkan metode diet DEBM menyarankan untuk segera sarapan setelah bangun tidur.

4. Anjuran Buah-buahan yang Dapat Dikonsumsi

Kedua metode diet yang mirip ini ternyata memiliki perbedaan yang cukup mencolok perihal jenis buah-buahan yang bisa dikonsumsi. Pada metode diet keto, buah yang dikonsumsi terbatas. Dilansir dari Healtline, buah yang bagus untuk diet keto terdiri dari buah alpukar, semangka, strawberry, lemon, tomat, raspberi, buah persik, blewah dan belimbing

Diet DEBM juga hanya menyarankan satu jenis buah saja untuk dikonsumsi. Buah alpukat menjadi satu-satunya jenis buah yang dianjurkan untuk dikonsumsi pada metode diet DEBM.

5. Jenis Camilan yang bisa Dikonsumsi

Banyak yang beranggapan jika diet berarti ‘mengharamkan’ camilan alias tidak diperbolehkan untuk mengkonsumsi camilan. Faktanya, mengkonsumsi camilan tetap diperbolehkan asalkan camilan tersebut merupakan camilan sehat. Baik diet keto maupun diet DEBM, keduanya memiliki aturan jam makannya masing-masing.

Sembari menunggu jam makan tersebut, terkadang rasa lapar mulai melanda. Untuk mengatasinya, Anda bisa mengkonsumsi ‘camilan’ lain seperti makanan atau minuman. Pada metode diet keto, pengganjal perut yang disarankan adalah camilan dengan kandungan protein  sedang, madu, dan teh hijau. Sedangkan diet DEBM menyarankan untuk mengkonsumsi camilan dengan asupan protein tinggi dan air putih.

Itulah beberapa perbedaan diet keto dan DEBM yang perlu Anda ketahui. Kedua diet ini memang termasuk diet sehat dan aman untuk dijalankan, namun tidak disarankan untuk Anda yang memiliki penyakit lambung seperti maag.