Pentingnya Pola Asuh yang Sehat untuk Membentuk Karakter Anak

Mengasuh anak merupakan proses mendidik yang bertujuan agar kepribadian anak dapat berkembang dengan baik, sehingga kelak menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab, tangguh, dan mampu menghadapi tantangan dalam kehidupannya. 

Kementerian Kesehatan mendefinisikan pola pengasuhan yang sehat sebagai interaksi antara orangtua dan anak, termasuk cara penerapan aturan, pengajaran nilai dan norma, memberikan kasih sayang, serta menunjukkan sikap dan perilaku baik yang dapat menjadi panutan bagi anak.

drg. R. Vensya Sitohang, M. Epid, Direktur Kesehatan Jiwa, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menjelaskan, pada dasarnya anak-anak adalah peniru yang sangat baik. Anak-anak sangat mudah mengadaptasi perilaku dengan melihat orang-orang di sekitarnya. Terutama pada usia di bawah 6 tahun yang merupakan masa pembentukan dasar kepribadian anak. Lingkungan keluarga berperan penting dalam menentukan kepribadian anak di masa depan.


Pola asuh yang baik akan menghasilkan anak yang kuat, tangguh, dan tidak mudah putus asa dalam menghadapi tekanan hidup. Sebaliknya, pola asuh yang salah dapat membuat anak rentan terhadap stres, cemas, depresi, dan perilaku negatif seperti tawuran, perilaku seks bebas, dan penyalahgunaan NAPZA.

Bagaimana Dukungan Kesehatan Mental Berpengaruh dalam Pola Pengasuhan Anak?

Kesehatan mental sangat penting dalam proses pengasuhan anak, dapat dimulai dengan orang tua yang sehat secara mental. Sehingga penting bagi orang tua untuk memastikan mentalnya dalam kondisi yang sehat dan siap untuk mengasuh anak.

Memiliki lingkungan keluarga yang sehat secara mental dan psikososial akan mendukung dan memberikan kesempatan pada anak untuk mengembangkan dirinya menjadi pribadi yang juga sehat secara mental, emosional dan sosial.

6 Hal yang Orangtua Bisa Lakukan untuk Menjaga Kesehatan Mental Anak

Selain berusaha menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi anak di rumah, beberapa hal ini perlu dilakukan orang tua agar dapat menjaga kesehatan mental si kecil sebagai bagian dari pola pengasuhan.

1. Memahami fase perkembangan anak sehingga orang tua dapat mengaplikasikan pola asuh sesuai dengan fase perkembangan dan juga kebutuhan anak.

2. Membangun komunikasi yang baik dalam keluarga, termasuk dengan pasangan. Orang tua perlu memiliki kesepakatan bersama mengenai pola asuh yang akan diterapkan pada anak. Akan lebih baik jika pola asuh yang diterapkan dapat disepakati juga oleh orang dewasa di sekitar anak yang terlibat dalam mengasuh anak (kakek, nekek, kakak, babysitter, dll).

3. Memberikan pengasuhan yang penuh kasih sayang secara konstan dan nyata sehingga anak dapat benar-benar merasakan kasih sayang tersebut. Suasana kasih sayang penting dikembangkan dalam keluarga, terutama dalam kehidupan orang tua sebagai suami-istri, yang akan menjadi contoh langsung bagi anak.

4. Menanamkan disiplin yang membangun sebagai pedoman anak sehingga anak dapat mengerti perilaku yang diperbolehkan dan perilaku yang tidak diperbolehkan. Dalam menanamkan disiplin pada anak, orang tua perlu untuk konsisten, memperhatikan harga diri anak, melibatkan anak dalam menyusun tata tertib, bersikap tegas namun tetap luwes, serta perlu menjaga diri agar tidak emosional. 

5. Meluangkan waktu untuk kebersamaan sehingga dapat tercipta lingkungan dan suasana yang menunjang perkembangan mereka. Orang tua dapat mengajak anak untuk bermain bersama, berbincang-bincang (saling mendengar dan menanggapi), berlatih keterampilan sehari-hari (memasak, memperbaiki mainan, dll yang akan sangat berguna bagi mereka di kemudian hari), atau melakukan kegiatan bersama secara teratur (makan, menonton, berlibur bersama untuk menambah semangat dan perasaan memiliki dalam keluarga).

6. Membantu anak untuk belajar membedakan yang salah dan yang benar serta yang baik dan yang buruk, termasuk di sini norma dan nilai yang berlaku di lingkungan keluarga, masyarakat sekitar, dan budaya bangsa.

Keluarga merupakan unit terkecil dalam kehidupan sosial dan bermasyarakat. Keluarga merupakan sumber pendidikan utama bagi anak sehingga dapat dikatakan bahwa anak mempelajari hal-hal dasar dari dalam rumah terlebih dahulu. Membesarkan anak dalam keluarga yang harmonis mengajarkan kepada anak pemecahan masalah di kehidupan sehari-hari serta mengajarkan anak hidup berdampingan dengan orang lain.

Upaya memperoleh kesehatan jiwa adalah proses panjang yang dimulai dari tingkat perkembangan sejak dini, yaitu di masa anak-kanak. Upaya ini bukanlah semata-mata hanya merupakan tanggung jawab keluarga dan pendidik. 

Dukungan pemerintah dan masyarakat diperlukan  agar anak dapat dibekali dan dibantu dalam mengatasi gangguan atau kesulitan yang dialaminya dalam proses tumbuh kembang.

Privacy Notice

Ikuti media sosial kami